Persma Universitas Asahan - Beredarnya video Masa Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) atau sekarang disebut Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di salah satu Perguruan Tinggi di Ternate membuat banyak pihak angkat bicara.
Salah satunya Mukhlisyin Habibi, Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum Universitas Asahan. Menanggapi video tersebut, Mahasiswa yang mengaku telah menjadi panitia PKKMB UNA sejak 2016 hingga 2018 ini mengatakan tindakan dalam video yang viral tersebut merupakan salah satu perbuatan keji.
Menurutnya, PKKMB adalah proses pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru bukan ajang penyiksaan yang dapat menjadikan mental mahasiswa menjadi seorang preman.
"Itu salah satu perbuatan keji, kenapa karena ospek itu untuk memperkenalkan dunia kampus. Bukan penyiksaan... Mahasiswa masuk kuliah itu untuk belajar, bukan untuk jadi preman", tanggap Habibi.
Masih terkait PKKMB, Habibi juga mengimbau agar penetapan panitia PKKMB di UNA lebih selektif dan dapat menambah wawasan kepada Mahasiswa Baru.
Habibi menambahkan panitia harus berasal dari mahasiswa aktif dan paham sejarah Universitas Asahan.
"Sejak saya panitia PKKMB UNA 2016 sampai 2018 ga ada tuh perploncoan. Semoga tahun ini etika itu tetap dijaga. Satu lagi harapan saya agar Sejarah UNA dan Dasar Pancasila lebih dipaparkan kepada Mahasiswa Baru agar wawasan mereka bertambah dan nasionalismenya pun kuat", tutup Habibi kepada Pers Mahasiswa Grahita pada Sabtu (31/8/2019). (PM01)