Source: Tribunnews.com |
Persma Grahita - Siapa yang tak kenal Sherly Annavita Rahmi? Alumni Jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta ini menjadi sorotan publik setelah mengkritik Kebijakan Presiden Joko Widodo terkait upaya pemerataan pembangunan. Dalam Episode #PerlukahIbukotaPindah Indonesia Lawyer Club (ILC) di TVOne pada Selasa (20/8/2019) yang lalu, Sherly Annavita yang dikenal sebagai Millenial Influencer ini memberikan pendapatnya terkait pemindahan Ibukota Republik Indonesia ke Kalimantan.
Pendapat sekaligus kritik yang dikeluarkan Sherly Annavita berhasil menuai perhatian dari netizen. Akibatnya, berselang beberapa jam, videonya pun beredar dan viral di situs broadcast video Youtube.com yang disusul ke jejaring media sosial lainnya.
Pendapat Sherly Annavita yang menjadi sorotan publik dan netizen dalam video tersebut adalah saat ia mengatakan Presiden Joko Widodo mengonfirmasi kegagalannya sendiri dalam memimpin jika memindahkan Ibukota Republik Indonesia ke Kalimantan. Dalam video cuplikan ILC, Millenial Influencer ini juga mengatakan salah satu upaya untuk pemerataan pembangunan adalah dengan cara meningkatkan fungsi pengawasan di daerah-daerah. Menurutnya, tidak ada jaminan memindahkan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan membuat pemerataan pembangunan tercapai.
Belakangan diketahui, Sherly Annavita aktif dalam berbagai kegiatan dan ajang kompetisi. Lomba MTQ, Pidato Kebangsaan, Dai Cilik, dan bahkan pada 2015 silam ia sempat menyabet Juara Pertama dalam ajang Lomba Penulisan Kebangsaan Nasional yang digelar salah satu Fraksi Partai Politik di DPR-RI. Sebelumnya pada 2012, Sherly Annavita juga menjadi Duta Indonesia pada ajang "International Youth Forum" di Filipina.
Atas sederetan prestasi tersebut, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Asahan (FKIP UNA) menggelar Seminar Motivasi kepada Pelajar, Mahasiswa, dan Kalangan Umum Pemuda yang akan diisi oleh Sherly Annavita Rahmi di Aula FKIP UNA pada Minggu 26 Januari 2020 mendatang.
Ketika dikonfirmasi, Ketua DPM FKIP UNA Wijaya Syahputra Panjaitan membenarkan seminar tersebut. Jaya berharap kaum millenial dapat termotivasi untuk meraih prestasi dan meningkatkan daya kritis bagi mahasiswa.
"Ya, beliau bersedia menghadiri undangan kita untuk mengisi Seminar Motivasi di FKIP UNA. Semoga dengan adanya seminar ini, millenial di Asahan bisa termotivasi untuk meraih prestasi dan mahasiswa bisa lebih berani menyampaikan pendapat dan kritik", harap Wijaya Syahputra Panjaitan yang akrab dipanggil Pangeh ketika di konfirmasi pada Selasa (24/12/2019).
Lebih lanjut, terkait peserta dan tiketing, Jaya Panjaitan mengatakan pembelian tiket peserta sudah mencapai 100 lembar dan akan terus meningkat.
"Sekarang ini sudah terjual 100 tiket. Buat adik-adik pelajar atau kawan-kawan mahasiswa yang ingin menghadiri seminar, dimohon mendaftar langsung ke kawan-kawan panitia di FKIP UNA. Untuk pelajar, harga tiketnya Rp. 50.000, mahasiswa Rp. 75.000, untuk umum harganya Rp.75.000", ungkap Wijaya Syahputra Panjaitan kepada Pers Mahasiswa Grahita pada Jumat (10/1/2020) malam.
Ia juga membeberkan peserta seminar nantinya selain mendapat motivasi langsung dari Sherly Annavita, juga diberikan sertifikat dan makanan ringan.
"Seperti biasa, nanti selama seminar berlangsung, peserta akan dibekali makanan ringan dan setelahnya akan diberikan sertifikat. Jangan lupa ajak kawan-kawan ikut mendaftar ya, sebelum tiketnya habis", tutupnya. (PM01)