Persma Grahita - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Terpadu (KKN TT) Universitas Asahan Kelompok 08 Desa Aek Loba mengumpulkan sampah botol plastik disekitar Desa Aek Loba pada Rabu (11/03/2020) pagi.
Sampah botol plastik adalah barang buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun rumah tangga. Permasalahan yang cukup besar di desa Aek Loba adalah plastik yang menumpuk banyak yang dibuang bahkan dibakar sehingga berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong Mahasiswa KKN UNA Kelompok 08 Desa Aek Loba untuk berinovasi melalui pemanfaatan sampah menjadi alat yang lebih berguna.
Kemudian sampah botol plastik yang oleh banyak orang dianggap tidak berguna, disulap menjadi alat hidroponik sederhana yang bermanfaat, menggunakan sistem sumbu. Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu.
Alat dan bahan yang dibutuhkan tergolong mudah untuk dicari serta tidak memerlukan biaya yang mahal. Alat yang dibutuhkan yaitu, sampah botol plastik ukuran 600 ml, cutter, gunting, dan gelas ukur. Bahannya yaitu, bibit sayur, media tanam, nutrisi AB Mix dan kain flanel yang berguna untuk mengalirkan nutrisi.
Cara pembuatannya pun sangat mudah yaitu, potong botol menjadi 2 bagian dan buat lubang di tutup botol untuk sumbu kain. Kemudian, pasang sumbu yang menjulur dari atas sampai ke dasar botol, isi bagian atas botol dengan media tanam lalu masukkan bibit yang sudah siap tanam dan isi bagian bawah botol dengan air nutrisi.
Mahasiswa KKN UNA bersama dengan perangkat desa Aek Loba mempraktikan secara langsung pembuatan alat hidroponik sederhana ini sehingga dapat diterapkan dirumah masing-masing.
Menurut Agus Septiawan salah satu Mahasiswa KKN UNA Kelompok 08 Desa Aek Loba, kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan mengenai pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan pekarangan sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mencintai lingkungan.
"Alat hidroponik sederhana ini memiliki banyak keuntungan, selain mengurangi sampah plastik juga sebagai alternatif budidaya tanaman sayur di pekarangan rumah yang mudah dan murah", ungkapnya. (PM02)