Dunia kemahasiswaan memang penuh dinamika dan romantika. Urusan nilai mata kuliah sampai mata pencaharian tak pernah hilang dari ingatan untuk diperjuangkan. Semua akan dilakukan demi meniti masa depan yang harus cerah. Tak ayal, segala isu yang menyinggung sendi kehidupan sebagai mahasiswa, termasuk yang bisa memengaruhi ringan-beratnya perjuangan hidup sebagai mahasiswa akan lebih cepat booming di sekret organisasi mahasiswa sampai sampai warung kopi serba goceng.
Perjuangan itu bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara. Cara apa saja yang bisa memuluskan jalan mahasiswa menjadi seorang sarjana. Bukan durjana.
Seperti yang dilakukan Alfander Manalu, Aktivis Mahasiswa asal Gambir Baru Asahan yang mengambil Jurusan Ekonomi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan aktif di organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sejak berstatus mahasiswa aktif, ia rutin turun aksi demonstrasi untuk berbagai macam isu.
Sekarang Manalu, sapaan akrabnya, sedang cuti dari dunia perkuliahan. Ia jajal jalan perjuangan baru, bisnis ikan laut yang menurutnya jalan ini juga berdampak luas bagi masyarakat perkotaan. Sederhananya, ia menganggap masyarakat kota perlu nutrisi laut sejenis protein dan lainnya untuk tetap hidup sehat dalam beraktivitas.
"Masyarakat kota dengan segala kesibukannya harus rutin mengkonsumsi nutrisi laut. Supaya tetap sehat dan kebal penyakit. Inilah perjuangan kita. Kita bantu suplai ke masyarakat supaya tidak jauh-jauh lagi mendapatkan ikan segar", kata Manalu ketika ditemui di Warung TST Buyung.
Awal memulai jalan perjuangan sebagai pedagang, Manalu mengaku hanya bermodalkan enam ratus ribu rupiah. Berjalan mulus seminggu, sebulan, dua bulan, hingga sekarang ini. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Manalu telah berhasil membangun tiga cabang usaha jual ikan laut.
"Di awal mulai Tahun 2020 Bismillah modalnya enam ratus. Sekarang sudah buka tiga cabang. Dapat untung sedikit tidak apa-apa, yang penting terus kita bantu suplai kebutuhan protein masyarakat", ungkap Manalu.
Ditanya kenapa mau bertahan hanya dengan keuntungan sedikit, ia menilai uang hanya nominal. Sementara itu ia berharap usaha jual ikannya dapat berkontribusi untuk kemajuan generasi.
"Nominal itu cuma angka. Generasi kita bisa lebih cerdas kalau makan nutrisi laut. Kalau generasi cerdas, negara kita maju. Kalau sudah maju, Alhamdulillah ini baru keuntungan besar untuk kita semua", lanjutnya.
Diketahui, saat ini usaha jual ikan Manalu sudah berjalan di tiga lokasi berbeda. Di Kelurahan Gambir Baru dan Kelurahan Mutiara. Harga jualnya pun terbilang murah dan tidak membebani kantong.
"Tempat lama di Gambir Baru, yang baru buka di Mutiara. Harga kita murah dibanding yang lain. Kualitas ya baguslah karena kan langganan tetap kita ada. Pelanggan juga banyak yang puas", tutup Manalu.