Tanah Deli Sebagai Negeri yang makmur menjadi tujuan bangsa bangsa asing untuk berpenhidupan dengan dibukanya perkebunan Tembakau di kawasan Pantai Timur Sumatera pada pertengahan abad ke 19.
Migrasi penduduk dari berbagai negara menjadi perjalanan sejarah Perkembangan Kota yang dikenal dengan nama Paris Van Sumatera. Kebutuhan akan tenaga kerja di perkebunan mendorong pengusaha asing mendatangkan tenaga kerja dari Daratan Cina dan India .
Pada perkembangan selanjutnya dengan kebutuhan akan tenaga kerja murah dengan dibukanya lahan lahan konsesi baru, para pengusaha kesulitan mendatangkan pekerja yang selama ini didatangkan dari pulau Penang disebabkan oleh Konflik antara Belanda dan Inggris, Atas Inisiatif Para pengusaha Asing akhirnya mendatangkan Tenaga kerja dari Tanah Jawa.
Para pekerja asal Jawa tersebut menyebrangi lautan dengan menggunakan moda transportasi kapal Laut menuju Pelabuhan Belawan, sebelum di kirimkan ke perkebunan perkebunan yang tersebar di wilayah Sumatera Timur. kebersamaan para pekerja yang berasal dari berbagai daerah jawa mengikat persaudaraan yang disebut "Sedulur Tunggal Sekapal".
Akulturasi Budaya dari beberapa orang jawa yang berbeda asal usulnya bepadu dalam Budaya Baru dalam mengaktualisasi dalam Seni hiburan yang dikenal masa itu dengan nama Ketoprak Dor yang tidak pernah ada sebelumnya di tanah leluhurnya.
Pada 10 Juli 1980 berdirilah sebuah paguyuban etnis jawa di sumatera utara yang diberi nama Putera Jawa Kelahiran Sumatera disingkat PUJAKESUMA. Orang Jawa itu berbeda dengan Masyarakat Jawa kelahiran Sumatera dimana Orang Jawa Sumatera telah membentuk Identitasnya sendiri sebagai Jawa Deli.