Persmahasiswa.com - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Pro Justicia Fakultas Hukum Universitas Asahan mengadakan Pendidikan Tingkat Lanjut (Dikjut) bagi anggotanya di lokasi dengan ketinggian 2181 meter di atas permukaan laut (mdpl) di wilayah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Dikjut ini merupakan bagian dari program tahunan yang rutin diselenggarakan oleh UKM Mapala.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pelatihan yang lebih kompleks dibandingkan Pendidikan Dasar (Diksar). Jika Diksar fokus pada pemberian materi dasar mengenai ilmu pengetahuan kepecintaalaman, maka Dikjut bertujuan memastikan peserta mampu mengimplementasikan semua materi dasar dan lanjutan secara langsung di lapangan. Dengan demikian, setelah mengikuti Dikjut, peserta diharapkan memiliki pengetahuan tambahan dan pengalaman yang kaya dalam kegiatan luar ruangan.
Pada Jumat pagi (7/6/2024), kegiatan Dikjut resmi dimulai dengan pelepasan peserta oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Suriani Siagian, S.H., M.H. Suriani menyampaikan pesan kepada peserta untuk selalu menjaga semangat belajar dan kebersamaan selama mengikuti kegiatan ini.
"Kegiatan seperti ini bukan hanya mengasah keterampilan fisik, tetapi juga membentuk karakter dan mempererat solidaritas di antara anggota," ujarnya.
M Ilham Sitepu, Ketua Umum Mapala Pro Justicia, bersama Sekretaris Dede Agung Kurniawan, memimpin rombongan yang terdiri dari peserta dan panitia. Kehadiran Ketua Umum periode 2022/2023, Angga Rizki Amanda, serta beberapa anggota lainnya turut menambah semarak kegiatan ini.
Kabupaten Karo yang terkenal dengan keindahan alam dan tantangan medannya, menjadi lokasi ideal untuk penyelenggaraan Dikjut tahun ini. Selama tiga hari, peserta menjalani berbagai kegiatan di alam bebas yang dirancang untuk menguji kemampuan fisik dan mental mereka. Mulai dari pendakian, navigasi darat, survival, hingga materi lanjutan mengenai kepecintaalaman.
Peserta juga diajarkan teknik-teknik bertahan hidup di alam liar, termasuk bagaimana mencari dan mengolah sumber makanan dan air, membangun tempat berlindung, serta memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Materi-materi ini disampaikan oleh instruktur berpengalaman yang telah berkompeten di bidangnya.
Salah satu puncak kegiatan adalah pendakian menuju titik ketinggian 2181 mdpl. Tantangan medan yang berat dan cuaca yang tidak menentu menguji ketahanan fisik dan mental peserta. Namun, semangat kebersamaan dan tekad untuk menyelesaikan semua tahapan membuat mereka mampu melalui setiap rintangan dengan baik.
"Saya merasa kegiatan ini sangat menantang, tapi juga memberikan banyak pelajaran berharga. Saya jadi lebih menghargai alam dan memahami pentingnya kerjasama tim," ujar salah satu peserta.
Di sela-sela kegiatan, peserta juga melakukan berbagai aktivitas kelompok yang dirancang untuk membangun kekompakan dan solidaritas. Mulai dari permainan tim, diskusi kelompok, hingga malam keakraban di bawah bintang-bintang. Semua ini menambah keseruan dan kekayaan pengalaman peserta selama Dikjut.
Senin dini hari (10/6/2024), seluruh rombongan panitia dan peserta Dikjut Mapala Pro Justicia kembali ke Sekretariat dalam kondisi sehat dan gembira. Meski lelah, kepuasan dan rasa bangga terpancar dari wajah mereka.
"Pengalaman ini sangat berharga. Kami belajar banyak hal baru dan semakin mengenal satu sama lain," kata seorang peserta dengan antusias.
Namun, M Ilham Sitepu menjelaskan bahwa peserta Dikjut belum sepenuhnya dinyatakan lulus karena masih ada beberapa tahapan yang belum diselesaikan.
"Meskipun mereka telah melalui sebagian besar tahapan dengan baik, masih ada evaluasi lanjutan yang harus mereka jalani untuk benar-benar dinyatakan lulus," ungkapnya.
Suriani Siagian, dalam penutupan kegiatan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan panitia. Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan solidaritas yang telah terbentuk selama kegiatan.
"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengembangan diri yang sangat baik bagi mahasiswa. Saya berharap pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis mereka di lapangan, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan," tuturnya.
Mapala Pro Justicia tidak berhenti di sini. Mereka telah merencanakan berbagai kegiatan lanjutan yang tidak kalah menarik dan menantang. Salah satu program yang sedang dipersiapkan adalah ekspedisi ke beberapa titik eksplorasi baru di Sumatera Utara yang belum banyak dijamah.
"Kami ingin terus mengembangkan kemampuan dan wawasan anggota kami melalui kegiatan yang bermanfaat dan menantang," kata M Ilham Sitepu.
Selain itu, mereka juga berencana mengadakan berbagai workshop dan pelatihan di kampus untuk membekali anggota dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam.
"Kami akan mengundang para ahli di bidang kepecintaalaman dan survival untuk memberikan pelatihan. Ini adalah upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas anggota," tambah Dede Agung Kurniawan.
Selama kegiatan berlangsung, Mapala Pro Justicia juga berupaya melibatkan masyarakat lokal. Beberapa sesi diadakan bersama penduduk setempat untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Masyarakat setempat memberikan dukungan dan sambutan hangat kepada para mahasiswa, serta menunjukkan berbagai kearifan lokal yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
"Partisipasi masyarakat lokal sangat penting. Selain kami belajar dari mereka, kami juga ingin memberikan kontribusi positif melalui edukasi dan kerjasama. Ini adalah bentuk nyata dari pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu tri dharma perguruan tinggi," kata Angga Rizki Amanda, Ketua Umum periode 2022/2023.
Salah satu agenda penting dalam Dikjut ini adalah kegiatan konservasi lingkungan. Para peserta melakukan aksi bersih-bersih di sekitar lokasi kegiatan, mengumpulkan sampah, dan menanam pohon sebagai upaya menjaga kelestarian alam.
"Kami ingin meninggalkan jejak yang positif di setiap tempat yang kami kunjungi. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai pecinta alam," ujar seorang peserta.
Aktivitas ini tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Setelah melalui berbagai kegiatan yang menantang dan mendidik, peserta diberikan waktu untuk refleksi. Mereka berbagi pengalaman dan kesan selama mengikuti Dikjut. Banyak dari mereka yang merasa mendapatkan banyak pelajaran berharga, baik dari segi teknis maupun emosional.
"Ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang memperkaya jiwa. Saya belajar banyak tentang diri saya sendiri dan orang lain. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan," ungkap salah satu peserta.
Pada penutupan kegiatan, seluruh peserta dan panitia berkumpul untuk upacara penutupan yang sederhana namun penuh makna. Mereka menyanyikan lagu-lagu kebersamaan dan mengucapkan janji untuk terus menjaga semangat dan nilai-nilai yang telah mereka pelajari selama Dikjut.
Pendidikan Tingkat Lanjut (Dikjut) yang diselenggarakan oleh UKM Mahasiswa Pecinta Alam Pro Justicia Fakultas Hukum Universitas Asahan bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga sebuah proses pembelajaran yang mendalam dan komprehensif. Melalui berbagai tantangan dan pengalaman, peserta tidak hanya mengasah kemampuan teknis di bidang kepecintaalaman, tetapi juga memperkuat karakter dan membangun solidaritas yang kuat.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan di luar ruangan memiliki peran penting dalam membentuk pribadi yang tangguh dan peduli terhadap lingkungan. Dukungan dari fakultas, semangat kebersamaan, serta partisipasi aktif dari masyarakat lokal menjadi kunci suksesnya kegiatan ini.
Dengan semangat yang terus membara, Mapala Pro Justicia berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program dan kegiatan yang bermanfaat, tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai alam dan berkontribusi positif bagi masyarakat.